Bingung Hadapi Dosen Slow Respon. Yuk Simak Trik Ini

- Editorial Team

Jumat, 4 Februari 2022 - 08:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUNANGUNGDJATI.COM- Beberapa mahasiswa curhat ketika ada dosen slow respon. Yuk simak trik yang diberikan oleh Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., Kelas Menulis UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Slow respon adalah istilah kaum milenial kalau pesan WhatsApp lambat dibalas. Antara lain centang satu berarti pesan tidak dibuka. Centang dua biru berarti pesan dibaca. Slow respon termasuk bila pesan WhatsApp centang dua biru tetapi tidak dibalas, meskipun fitur WhatsApp bisa diatur agar penerima pesan bisa membaca pesan masuk tanpa diketahui pengirimnya.

Nah, kebetulan saya sendiri dosen. Di WhatsApp saya menumpuk warna hijau dalam arti setumpuk pesan belum dibaca, terutama kiriman di WhatsApp Group.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mahasiswa chat dosen biasanya kalau mau bimbingan. Di antaranya yang paling sering bimbingan proposal skripsi dan bimbingan untuk sidang skripsi. Juga bimbingan yang lainnya. Ada kasus mahasiswi belum bisa daftar sidang skripsi karena dosen slow respon. Karenanya, mahasiswi yang bersangkutan menangis sedih.

Selaku dosen, saya biasa dikirim pesan oleh mahasiswa. Disebutnya pesan japri yakni jalur pribadi. Beberapa saya cepat membalas, tetapi beberapa yang lain memang ada yang tertunda. Kebanyakan mahasiswa japri kalau waktu mepet seperti ketika mau daftar sidang. Padahal, ideal bila bimbingan sejak semester pertama secara intensif untuk konsultasi akademik, khususnya penguatan skills dan kejar prestasi.

Oke deh, kita cari solusi.

WhatsApp merupakan sarana pribadi, bukan untuk komunikasi formal. Meskipun banyak digunakan media belajar dengan membuat WhatsApp Group belakangan ini. Sebagai sarana pribadi, bahkan, pendidikan tinggi di Arab Saudi membuat aturan tidak boleh mahasiswi kirim pesan japri kepada dosen laki-laki melalui WhatsApp. Sebaliknya, dosen laki-laki tidak boleh chat mahasiswi.

Sejak era internet, dunia pendidikan di negara maju seluruhnya menerapkan e-mail untuk komunikasi formal. Istilahnya bukan komunikasi melainkan korespondensi. Sejak itu, e-mail dijadikan sarana korespondensi resmi di dunia akademik. Semua institusi pendidikan maju membuat panduan korespondensi melalui email.

Contoh:
Kepada Yth.:
Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag.
Di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Dengan Hormat,
Saya Robiah Awaliyah NIM. 1181060068 Kelas B Semester VIII Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Bapak merupakan dosen pembimbing II saya untuk penulisan skripsi. Sehubungan dengan hal ini, saya memohon kiranya Bapak dapat memberikan arahan dan petunjuk bagi kelancaran penulisan skripsi ini. Bersama ini saya lampirkan Draf Proposal dan Surat Keputusan (SK) Pembimbing Skripsi. Demikian, atas atensi dan perkenan Bapak saya ucapkan terimakasih.

Salam Takzim,
Robiah Awaliyah
Mahasiswa Jurusan Ilmu Hadis

Di atas adalah contoh korespondensi formal dunia akademik. Meskipun keterlambatan membalas e-mail menjadi keresahan pula bila ditengok cuitan-cuitan para akademisi global di Twitter. Beberapa di antara mereka unggah status bahwa e-mail mereka belum ada balasan.

Terkait hal di atas, pendidikan tinggi di berbagai negara mewajibkan tenaga pengajar membuka e-mail tiap pagi, mengklasifikasi, dan membalas e-mail satu-persatu di jam kerja. Saya termasuk orang yang sepakat untuk menjadikan email sebagai korespondensi resmi dunia akademik di pendidikan tinggi.

Terakhir, slow respon sejauh ini bukan salah dosen dan bukan salah mahasiswa, hal paling utama adalah penting adanya manual, prosedur, dan instruksi kerja korespondensi formal salah satunya melalui e-mail.

Pos Terkait

Yuk Dakwah Digital Berbasis Moderasi Beragama
Begini Cara UIN Bandung Tingkatkan Pembimbing Haji dan Umrah
Keren! MAN 2 Kota Malang Jadi Madrasah Terbaik Peraih Penghargaan OSN Nasional 2023
Bangun Pendidikan Islam Terpadu, PTKIN dan MAN Insan Cendekia Teken MOU
Keren! Selesai Belajar di Vatikan, Deni Anak Tukang Kopi Bertekad Bangun Dialog
Ayo Dukung Program Moderat Sejak Dini Ala Kemenag
Keren! IAIN Kendari Raih Rekor MURI Konten Pantun Moderasi Beragama Terbanyak di TikTok
Inilah Esensi Merdeka Belajar di Hari Kemerdekaan

Pos Terkait

Minggu, 3 Desember 2023 - 12:45 WIB

Inilah Makam Sunan Gunung Jati dan Tradisi Panjang Jimat Saat Maulid Nabi

Minggu, 15 Oktober 2023 - 11:02 WIB

Yuk Jajal Kuliner Gunung Jati Cirebon, Sambil Ziarah Makam Wali

Sabtu, 14 Oktober 2023 - 13:41 WIB

Agama dan Kejahilan

Kamis, 12 Oktober 2023 - 10:01 WIB

Meneladani Kepemimpinan Rasulullah

Selasa, 10 Oktober 2023 - 09:55 WIB

Qodarullah

Jumat, 15 September 2023 - 10:01 WIB

Kisah Hidup Nabi berdasarkan Sumber Klasik

Senin, 11 September 2023 - 23:57 WIB

Gus Yaqut : Indonesia Jadi Kompas Toleransi di Dunia

Sabtu, 9 September 2023 - 15:46 WIB

Yuk Liburan di Cirebon, 5 Tempat Instagramable yang Bisa Dikunjungi

Pos Terbaru

Nulis

Sarung dan Simbol Fleksibiltas Santri

Rabu, 25 Okt 2023 - 12:05 WIB