Yuk Telusuri Jejak Sunan Gunung Jati di Keraton Kasepuhan Cirebon

- Editorial Team

Selasa, 20 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUNANGUNUNGDJATI.COM — Setiap hari Minggu, museum khusus penyimpanan benda bersejarah peninggalan era Sunan Gunung Jati di Keraton Kasepuhan dibuka untuk umum. Menurut Wakil Kepala Pemandu dan Promosi Keraton Kasepuhan, Raden Nanung Suradi, museum sengaja hanya dibuka pada hari Minggu karena atas kebijakan dari Sultan.

Ada banyak koleksi benda bersejarah yang tersimpan rapi dalam deretan kotak kaca di ruangan khusus seluas 7×5 meter. Di bagian depan ada bendera kesultanan Cirebon pada masa Sunan Gunung Jati yang berwarna coklat kusut, yang dilapisi kain berwarna putih. Kondisi di bagian kiri dan kanan tampak ada sobekan kecil. Dulu bendera tersebut digunakan sebagai panji perang. Bendera itu dikenal dengan nama Macan Ali.

Di bagian kaca lain ada Jantungan dan Manggar berbentuk seperti cula badak besar yang dibuat pada abad ke-14. Menurut Nanung, dua barang tersebut digunakan untuk upacara dan tradisi kesultanan Cirebon. Selain itu juga digunakan sebagai penyimpan pesan bagi keluarga raja.

“Keluarga raja kalau berkirim surat kepada orang, akan menyuruh pegawai keraton menyampaikannya dan surat ditempatkan dalam Jantungan, Nagan, dan Manggaran. Sang pembawa surat akan membawa benda tersebut melaju dengan naik kuda,” tutur Nanung dikutip dari detikJabar, (16/2/2024).

Museum juga menyimpan jubah berwarna cokelat yang pernah dipakai Sunan Gunung Jati. Jubah tersebut diletakkan dalam kotak kaca mirip koper. Di atasnya terdapat tombak panjang yang digunakan untuk khotbah Sunan Gunung Jati. Menurut Nanung, warna jubah Sunan Gunung Jati memang sengaja dibiarkan berwarna cokelat akibat sudah lapuk termakan usia. Jika dibasuh dikhawatirkan akan merusak jubah.

Nanung menjelaskan, Sunan Gunung Jati memiliki postur tinggi dan tegap seperti peranakan Sunda-Arab. Memiliki wibawa yang tinggi dan pandai. Tutur bicaranya lembut menawan dan penyabar, namun, tegas dalam bersikap dan penuh perhitungan matang ketika mengambil keputusan. “Beliau cerdas menguasai 30 bahasa asing dan paham strategi peperangan,” kata Nanung.

Tidak jauh dari jubah, ada bekas baju panglima perang yang berusia lebih dari 500 tahun. Baju perang tersebut terlihat banyak sobekan dan lubang akibat goresan pedang. Baju itu digunakan Kesultanan Cirebon untuk mengusir Portugis di Sunda Kelapa.

Sunan Gunung Jati memiliki beberapa istri salah satunya Putri Ong Tien dari Cina. Sebagai buktinya, ada banyak benda peninggalan Putri Ong Tien seperti keramik, kaca rias, serta baju atasan, dan selendang dari Putri Ong Tien. Nampak di museum, baju atasan Putri Ong Tien berwarna merah muda dengan motif gambar naga, delima, kupu-kupu dan lebah.

Usia benda-benda tersebut diperkirakan mencapai 600 tahun. Baju Putri Ong Tien menjadi simbol akulturasi antara budaya Jawa dan Tiongkok. Selain baju atasan, ada teko, piring dan gelas berwarna biru putih dengan berbagai motif.

Dalam museum juga terdapat beberapa senjata keris yang usianya ratusan tahun seperti Keris Sempana abad 16, Keris Bima Kurda abad 15, Keris Sinom Kinatah Emas abad 17, Keris Kidung Emas abad 15, Keris Tilam, serta Keris Jalak Nyucuk Madu Mataram. Tersimpan juga beberapa kain sutra abad ke 15.

Selain barang peninggalan Sunan Gunung Jati, tersimpan juga umbul warung yang menjadi peninggalan era Pangeran Cakrabuana atau Raden Walangsungsang putra dari Prabu Siliwangi pada abad ke-15. Umbul warung memiliki motif kotak dan lingkaran yang berwarna emas.

Bagi yang berminat untuk mengetahui koleksi lebih lanjut benda-benda peninggalan era Sunan Gunung Jati, dapat mendatangi langsung museum keraton Kasepuhan ruangan khusus pusaka Sunan Gunung Jati, dibuka hanya pada hari Minggu dengan membayar tiket Rp 25.000.

Pos Terkait

Ingat! Kunjungan Grand Syekh Al Azhar Bawa Pesan Toleransi dan Moderasi
Jangan Mudah Mengkafirkan, Sekjen Kemenag: Grand Syekh Al Azhar Mengkhawatirkan Perpecahan
Besok! Grand Syekh Al-Azhar Mesir Isi Kuliah Umum Moderasi Beragama di UIN Jakarta
Ini Cara Pendaftaran Program Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren Tahap II
Saatnya Stop dan Hindari Judi Online!
Top! Sabet Best Score Math OMNAS 13, Siswa MTsN 1 Pati Terima Hadiah Field Trip Thailand
Inilah Catatan Menag Soal Promosi UM-PTKIN 2024
UIN Siber Syekhnurjati Cirebon Jadi Prototipe Pendidikan Masa Depan

Pos Terkait

Jumat, 12 Juli 2024 - 09:28 WIB

Ingat! Kunjungan Grand Syekh Al Azhar Bawa Pesan Toleransi dan Moderasi

Rabu, 10 Juli 2024 - 11:03 WIB

Jangan Mudah Mengkafirkan, Sekjen Kemenag: Grand Syekh Al Azhar Mengkhawatirkan Perpecahan

Senin, 8 Juli 2024 - 11:11 WIB

Besok! Grand Syekh Al-Azhar Mesir Isi Kuliah Umum Moderasi Beragama di UIN Jakarta

Selasa, 2 Juli 2024 - 08:56 WIB

Ini Cara Pendaftaran Program Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren Tahap II

Senin, 1 Juli 2024 - 09:41 WIB

Saatnya Stop dan Hindari Judi Online!

Kamis, 27 Juni 2024 - 07:01 WIB

Top! Sabet Best Score Math OMNAS 13, Siswa MTsN 1 Pati Terima Hadiah Field Trip Thailand

Selasa, 25 Juni 2024 - 19:13 WIB

Inilah Catatan Menag Soal Promosi UM-PTKIN 2024

Rabu, 19 Juni 2024 - 13:04 WIB

UIN Siber Syekhnurjati Cirebon Jadi Prototipe Pendidikan Masa Depan

Pos Terbaru