SUNANGUNUNGDJATI.COM — Kementerian Agama tengah mengembangkan Institut Agama Islam Syekh Nurjati Cirebon (IAIN Cirebon) menjadi Universitas Islam Negeri Siber Syekhnurjati Cirebon (UINSSC). Transformasi ini menjadi salah satu program prioritas Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie berharap UIN SSC bisa menjadi prototipe Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) pertama berbasis siber. “Sebagai kampus siber pertama di PTKI, saya berharap UIN SSC ini akan jadi prototipe pendidikan masa depan (future education) yang gayut dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan,” terang Anna saat melakukan supervisi penguatan infrastruktur pembelajaran siber di Kampus UIN SSC. Ikut mendampingi Taskforce UIN SSC Fatkhu Yasik dan Syaifudin Zuhri yang mengecek Data Center untuk melihat kesiapan seluruh infrastruktur server yang dimiliki UIN SSC.
Hadir, Rektor dan Wakil Rektor UIN SSC, para Dekan, Kaprodi, dan unit terkait. Kepada Anna Hasbie, mereka melaporkan ketersediaan infrastruktur hardware dan software yang menunjang penyelenggaraan pendidikan siber di kampus UIN SSC dari seluruh pemangku kepentingan internal. Dijelaskan juga tentang desain kurikulum yang memuat keunggulan distingtif di bidang siber, serta ketersediaan Sistem Infornasi Manajemen (SIM) berbasis digital yang memungkinkan mahasiwlswa tetap dapat mengakses layanan kapanpun dan dari manapun.
Anna mengapresiasi capaian para sivitas akademika yang mampu mengantarkan IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi UIN SSC. Capaian ini menurutnya harus mampu dijawab dengan performance yang meyakinkan di masyarakat.
“Saya mendorong, dengan resources yang dimiliki, UIN SSC harusnya mampu dalam dua tahun ke depan menjadi kampus siber yang bereputasi,” harap Bu Anna dikutip dari laman Kemenag, Rabu (19/6/2024).
UIN SSC digagas sejak 2020. Sampai saat ini, UIN SSC sudah menerima tiga angkatan, dengan total sekitar empat ribu mahasiswa. Mulai dari daftar sampai lulus, seluruh proses perkuliahan di UIN SSC dilalui secara daring, baik sinkronus maupun asinkronus.
“Saat ini UIN SSC sudah memiliki server sendiri dengan kapasitas terbaik dibanding PTKI lain. Saya berharap ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Berbagai modul pembelajaran yang selama ini disimpan di cloud atau platform gratisan lainnya, harus segera dipindah ke server kita sendiri agar lisensinya tetap terjaga,” pinta Bu Anna di sela-sela visit langsung ke ruang server UIN SSC.
Pengembangan infrastruktur Data Center merupakan program Ditjen Pendidikan Islam di 2023. Hal ini merupakan bentuk komitmen Kementerian Agama untuk menghadirkan kampus siber yang bereputasi di dunia internasional.
Kepada Rektor UIN SSC dan jajarannya, Anna meminta untuk mempertajam kembali berbagai indikator pengembangan dalam 10 tahun ke depan menjadi indikator tiap tahunan. Sehingga, Taskforce yang dibentuk Ditjen Pendidikan Islam dapat mengevaluasi secara terukur dan proposional.
“Visi besar pengembangan UIN SSC ini harus diturunkan lebih operasional mulai dari tahun 2024 ini sampai seterusnya. Agar program yang kita lakukan ini on the track, serta resources yang kita gunakan tepat sasaran dan dapat dievaluasi secara terukur,” pungkas Bu Anna.
Di akhir supervisi, disepakati beberapa program prioritas yang akan ditindaklanjuti sampai bulan Agustus 2024. Di antaranya, penguatan LMS dan peningkatan mutu bahan ajar digital.