Menu

Mode Gelap

Humaniora · 19 Feb 2023 ·

Budaya Gamelan Saketan jadi Cara Dakwah Sunan Gunung Jati


 Budaya Gamelan Saketan jadi Cara Dakwah Sunan Gunung Jati Perbesar

SUNANGUNUNGDJATI.COM

Sunan Gunung Jati merupakan seorang Sultan dan ulama, dan memiliki nilai-nilai yang terus ditanamkan kepada masyarakat.

Beberapa ajaran Sunan Gunung Jati yang terus dilakukan hingga saat ini yaitu menjaga silaturahmi, salah satunya dengan pernikahan antarsuku.

Sunan Gunung Jati juga memberdayakan sumber daya manusia dengan memberikan praktik membuat kerajinan, yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Kemudian Sunan Gunung Jati juga memimpin masyarakat dengan berlandaskan kasih sayang dan penuh pengertian. Sunan Gunung Jati mengubah pajak menjadi zakat atau infak atau sedekah.

Kebijakan Sunan Gunung Jati untuk menghentikan pengiriman garam dan terasi sebagai upeti ke Pajajaran juga diterapkan di Kesultanan Cirebon.

Dikutip Portal Majalengka dari berbagai sumber, Sunan Gunung Jati juga memiliki cara tersendiri untuk menyebarkan ajaran Islam. Dia menggunakan kebudayaan lokal Gamelan Sekaten.

Filosofi gamelan sekaten berasal dari kata Syahadatain atau dua kalimat syahadat.

Dinamakan Gamelan Sekaten, karena Sunan Gunung Jati membuat aturan bagi masyarakat yang ingin melihat pertunjukan gamelan sekaten harus membaca dua kalimat syahadat (masuk Islam).

Pendekatan melalui gamelan sekaten dilakukan untuk memenuhi unsur syariah, bahwa tidak boleh memaksa seseorang untuk memeluk agama Islam dan yang diperbolehkan adalah mengajarkan perihal keislaman kepada mereka.

Sesuai dengan keterangan dalam Alquran surat Albaqarah ayat 256 yang artinya “Tidak ada paksaan dalam memeluk agama. Sungguh telah jelas antara kebenaran dan kesesatan”.

Dengan izin dan ridha Allah SWT, Sunan Gunung Jati berhasil menyirami bumi Cirebon dengan iman tauhid Laa Ilaha Illallah.

Dia melaksanakan tugasnya sebagai panatagama. Tugasnya dilaksanakan dengan dasar-dasar dogmatis dan rasional yang menopang kegiatannya.

Antara lain ke teguhan iman dan sikap takwa yang murni dan ikhlas dalam berjuang untuk menyebarkan agama Allah.

Untuk melihat Gamelan Sekaten masyarakat tidak dipungut biaya, Sunan Gunung Jati hanya meminta masyarakat yang ingin melihat membaca dua kalimat Syahadat.

Dari situlah banyak masyarakat yang mulai masuk Islam melalui media kesenian gamelan Sekaten.

Hakikat dari dari nilai-nilai seni yang dibawa Sunan Kalijaga berhasil menyebarkan agama Islam di Cirebon.

Dengan menanamkan nilai-nilai kebudayaan local, Sunan Gunung Jati berharap agama Islam akan tersebar luas dan selalu menjadi panutan bagi masyarakat Cirebon.

Hingga saat ini Gamelan Sekaten masih menjadi bagian tradisi sakral Keraton di Cirebon ketika Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Editorial Team

Baca Lainnya

Keresahan Ilmiah

25 Maret 2023 - 07:16

Rindu Ngampus, 6 Tempat Ngangenin Bagi Alumni UIN Bandung

19 Maret 2023 - 12:05

4 Masjid Termegah dan Bersejarah di Cirebon, Semasa dengan Sunan Gunung Djati

12 Maret 2023 - 11:52

6 Nama Istri Sunan Gunung Djati. Coba Tebak Siapa Aja?

8 Maret 2023 - 10:30

27 Februari 2023, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung Siap Mulai Perkuliahan Bauran

22 Februari 2023 - 15:48

Aspirasi Politik, Islam dan Negara

22 Februari 2023 - 11:26

Trending di Humaniora