Inilah Kisah Sunan Gunung Jati Islamkan Patih dan Banyak Warga di China Lewat Kesaktiannya

- Editorial Team

Selasa, 28 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUNANGUNUNGDJATI.COM — Sunan Gunung Jati konon memiliki karamah di luar logika manusia. Sosoknya merupakan salah satu penyebar agama Islam dari 9 waliyullah atau sunan yang terkenal di Pulau Jawa. Berkat Karamah yang diberikan Allah SWT itu membuat beberapa pejabat tinggi di kerajaan lain akhirnya memeluk Islam.

Dilansir dari Sindo News, suatu ketika konon Sunan Gunung Jati pergi ke negeri tirai bambu China. Saat perjalanan menuju China, Sunan Gunung Jati atau yang bernama asli Syarif Hidayatullah itu melalui desa kecil dengan nama Desa Munjul, dari sinilah asal mulanya upacara Panjang Jimat dilakukan.

Sunan Gunung Jati terus berjalan hingga akhirnya tiba di China. Di China itu, Sunan Gunung Jati atau Syekh Maulana yang dalam naskah Mertasinga itu juga bertemu dua kawan lamanya, dikutip dari “Sajarah Wali Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati : Naskah Mertasinga”, terjemahan Amman N. Wahju. Konon ketika sampai itulah orang-orang China berdatangan menemuinya dengan penuh ketakjuban, dan kemudian mereka masuk agama Islam. Sang sunan itu dikenal karena kekeramatan dan Karamahnya.

Tetapi meski mereka memeluk agama Islam, mereka masih merahasiakan kepercayaan barunya karena mereka takut kepada rajanya. Berita mengenai kehadiran Syekh Maulana sudah tersiar ke seluruh negri. Telah tersiar kabar akan kehadiran seorang pendeta luhur yang berilmu tinggi.

Kabar adanya seorang yang sakti mandraguna akhirnya tersebar di seluruh negeri, hingga sampailah ke telinga Raja China. Sang raja pun memanggil patihnya yang bernama Patih Sampo Talang. Ia diperintahkan untuk memanggil Sunan Gunung Jati karena ingin mengujinya.

Patih Sampo Talang pun segera menjumpai Sunan Gunung Jati. Setelah tiba di hadapannya Ki Patih terpesona melihat wajahnya yang memancarkan cahaya yang jernih, sehingga menembus kalbunya. Sampo Talang menjadi gundah hatinya, hingga akhirnya dia menangis dan menyampaikan keinginannya untuk menjadi pengikutnya masuk agama Islam.

Sebagaimana yang lainnya, dia pun merahasiakan keimanannya ini karena takut kepada rajanya. Lalu sang Patih menyampaikan pesan rajanya kepada Syekh Maulana untuk datang menghadap. Syekh Maulana pun pergi memenuhi undangan Raja China itu. Ketika dia bersama Patih Sampo Talang menuju istana raja, terdengar ada suara yang memberikan peringatan kepada Syekh Maulana.

“Syekh Maulana, janganlah kamu hendak melebihi dengan mengIslamkan Raja China itu. Janganlah melebihi dari apa yang dimintanya”, demikian bunyi suara itu. Sumber suara yang tidak diketahui itu mengatakan, sejak dahulu sang raja pada intinya sulit untuk menerima keberadaan agama Islam dan sulit untuk diajak memeluk agama Islam.

Sunan Gunung Jati yang diminta menghadap Raja China, akhirnya tiba. Di sana sang raja meminta tolong ke Sunan Gunung Jati memeriksa anaknya bernama Anyon Tin, yang tengah sakit busung menahun atau bukan. Sang raja pun berujar, jika anaknya sembuh maka akan diberikan kepada Sunan Gunung Jati untuk dinikahi.

Setelah melihat putri Anyon Tin, berka-ta Syekh Maulana mengatakan, bahwa putri Raja China itu menderita sakit busung yang tidak akan dapat sembuh sampai Anyon Tin menyingkir dari istana. Mendengar jawaban Sunan Gunung Jati, raja menjadi murka.

Sang raja menghardik dengan luapan amarah yang amat sangat, “Kamu pendita bohong, anakku besar perutnya hanya untuk mencoba kamu. Perutnya ku ganjal dengan kain. Pendita gila kamu ini, matilah kamu dan jangan berani lagi datang ke negeriku”.

Kemudian Syekh Maulana diusir pergi meninggalkan negara China, tanpa merasa sedih atau sakit hati, sebagaimana halnya sifat Aulia yang selalu berserah diri. Usai Sunan Gunung Jati pergi, raja China itu kemudian menyuruh anaknya melepaskan kembali pengganjal perutnya. Betapa kagetnya sang raja ketika mengetahui bahwa kain pengganjal itu sudah tidak ada. Perut sang putri kini menjadi benar-benar besar, benar-benar menjadi sakit busung. Setelah yakin akan apa yang dilihatnya raja China lalu memanggil Patih Sampo Talang.

Sang patih diminta untuk mencari Sunan Gunung Jati kembali sampai bertemu. Bahkan raja memberikan ancaman ke patihnya untuk dibunuh, jika berani pulang tanpa bertemu dengan Sunan Gunung Jati. Segera sang patih mohon diri untuk mencari Syekh Maulana, semua desa dijelajahinya, gunung-gunung ditelusuri hingga kemudian Patih Sampo Talang menyebrang lautan mencari orang yang dikehendaki oleh rajanya. Konon pencarian itu membuat patih raja itu terdampar di luar negeri.

Pos Terkait

Top! 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi dan 1.200 KUA Direvitalisasi Era Presiden Jokowi
Asyik! Menag – Pejabat UEA Bahas Sinergi Pengembangan Potensi Zakat dan Wakaf
Keren! PKUB Gandeng Influencer untuk Edukasi Toleransi dan Kerukunan Umat
Asyik! Ada Pengembangan Kampung Zakat di Jabar dan DIY
Begini Langkah Strategis Kemandirian Pesantren 2025-2029
Luar Biasa! Eny Yaqut Terpesona Lihat Planetarium UIN Walisongo
Sekjen Kemenag Minta Jajarannya Tingkatkan Kinerja dan Hormati Budaya Lokal
Bangun Budaya Moderat dan Inklusif, Kemenag Gandeng Pendekar Kampus

Pos Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 08:56 WIB

Top! 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi dan 1.200 KUA Direvitalisasi Era Presiden Jokowi

Minggu, 29 September 2024 - 06:31 WIB

Asyik! Menag – Pejabat UEA Bahas Sinergi Pengembangan Potensi Zakat dan Wakaf

Minggu, 15 September 2024 - 07:00 WIB

Keren! PKUB Gandeng Influencer untuk Edukasi Toleransi dan Kerukunan Umat

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 08:58 WIB

Asyik! Ada Pengembangan Kampung Zakat di Jabar dan DIY

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 09:41 WIB

Begini Langkah Strategis Kemandirian Pesantren 2025-2029

Pos Terbaru