SUNANGUNUNGDJATI.COM — Perguruan Tinggi Keagamaan direkomendasikan untuk melakukan proses penguatan kurikulum glokalisasi. Hal ini menjadi salah satu rekomendasi dari International Conference on Cultures and Languages (ICCL) yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta.
ICCL berlangsung dua hari, 28 – 29 Mei 2024. Giat ini diikuti 125 peserta berasal dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri, hadir perwakilan dari PTKI, negeri dan swasta serta Perguruan Tinggi Umum. Dari luar negeri, hadir perwakilan dari Singapura, Nepal, Australia, dan India.
ICCL digelar dengan tujuan, penguatan glokalisasi melalui keilmuan adab dan bahasa. Hadir sebagai narasumber: Prof. Dr. Oman Faturrahman, M.Hum. (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Indonesia), Kristian Adi Putra, Ph.D (Assistant Professor of Applied Linguistics, Prince Sattam Bin Abdulaziz University, Kerajaan Arab Saudi), Prof. Dr. Jajat Burhanudin, M.A. (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Indonesia), Associate Professor Jon Mason Charles Darwin University, Australia).
“Glokalisasi merupakan pendekatan yang mempertimbangkan kebutuhan lokal dalam konteks global. Dalam bidang kebudayaan, bahasa dan pendidikan, glokalisasi memungkinkan kita untuk memperkuat identitas lokal sambil tetap terhubung dengan dinamika global,” demikian dikutip dari siaran pers UIN Raden Mas Said Surakarta, Selasa (4/6/2024).
Dalam konteks Islam, glokalsasi dinilai dapat berperan penting dalam memajukan bahasa, sastra, dan peradaban Islam melalui pendekatan yang seimbang antara tradisi dan inovasi. Bahasa memiliki peran sentral dalam kebudayaan dan pendidikan Islam.
Untuk menggalakkan glokalisasi, ICCL merumuskan sejumlah langkah, yaitu:
1. Kurikulum terpadu yang mengintegrasikan bahasa dalam kurikulum pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi dengan pendekatan yang relevan secara lokal. Memajukan Peradaban Islam melalui Pendidikan dan Pendidikan adalah kunci untuk memajukan peradaban. Pendekatan glokalisasi dalam pendidikan Islam dapat melibatkan Kurikulum Berbasis Nilai serta mengembangkan kurikulum yang mencakup nilai-nilai universal Islam sambil tetap relevan dengan konteks lokal.
2. Teknologi pembelajaran dengan mengembangkan aplikasi dan platform e-learning untuk mempelajari bahasa yang dapat diakses secara global.
3. Program pertukaran dengan memperbanyak program pertukaran pelajar dan pengajar yang memungkinkan interaksi budaya dan bahasa antara komunitas lokal dan global.
4. Pelestarian dan Pengembangan Sastra yang mencerminkan kekayaan intelektual dan spiritual peradaban Islam. Untuk memajukannya, langkah yang dapat diterapkan berupa penerjemahan karya klasik ke berbagai bahasa untuk menjangkau audiens global. Selain itu, kompetisi sastra untuk mempromosikan penulisan dalam bahasa Asing dan bahasa-bahasa lokal dengan tema-tema Islami.
5. Platform Digital berfungsi sebagai perpustakaan online untuk karya-karya sastra Islam, baik klasik maupun kontemporer.
6. Penelitian Multidisipliner untuk mendorong penelitian yang menggabungkan ilmu pengetahuan modern dengan prinsip-prinsip Islam untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat global.
7. Media dan Komunikasi memiliki peran penting dalam menyebarkan kebudayaan dan pendidikan Islam. Konten Multibahasauntuk mengembangkan konten media dalam berbagai bahasa yang mencerminkan kebudayaan dan nilai-nilai Islam.