Mentri Agama, Yaqut Cholil Qoumas
SUNANGUNUNGDJATI-COM — Saya hari ini, Minggu (12/5/2024) dinihari, melepas keberangkatan 393 jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Jakarta - Pondok Gede (JKG-01) di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Ini sekaligus menandai dimulainya fase keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci.
Jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan dalam dua gelombang. Pemberangkatan gelombang pertama berlangsung dari 12 - 23 Mei 2024. Jemaah akan tinggal dulu di Madinah sebelum ke Makkah untuk menjalani puncak haji, lalu kembali ke Indonesia. Pemberangkatan gelombang kedua berlangsung dari 24 Mei - 10 Juni 2024. Jemaah akan langsung menuju Makkah, menjalani puncak haji, baru ke Madinah dan pulang ke Tanah Air.
Perjalanan jemaah haji Indonesia cukup panjang. Masa tinggal sekitar 40 hari, berada di negeri orang dengan cuaca dan budaya yang sangat berbeda.
Karenanya, sejak awal saya berpesan agar jemaah menata ulang kembali niatnya. Jemaah diharapkan fokus untuk beribadah haji.
Tata niat dengan benar. Niat jemaah ke Tanah Suci adalah beribadah. Tolong jangan selipkan niat-niat lain selain niat ibadah haji di Tanah Suci.
Saya juga berpesan agar jemaah menjaga fisik. Sebab, cuaca di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia. Cuaca di Tanah Suci sangat panas. Karenanya, penting menjaga fisik dengan makan yang cukup, minum yang cukup, dan vitamin juga harus diminum. Apalagi, haji adalah ibadah fisik.
Jemaah juga diminta untuk tidak segan meminta tolong kepada petugas jika membutuhkan sesuatu. Setiap petugas sudah dilatih dan berkomitmen untuk membantu dengan setulus hati.
Jika jemaah membutuhkan segala sesuatu, sampaikan kepada petugas. Mereka telah dilatih untuk melayani jemaah. Apa pun kebutuhan jemaah, sampaikan kepada petugas, jangan sungkan!
Tahun ini, Kementerian Agama masih mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Ada sekitar 45.678 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas (21,41%). Saya minta seluruh jajaran Kemenag meneguhkan komitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi seluruh jemaah, termasuk para lanjut usia.
Kemenag juga menginisiasi sejumlah Program Ramah Lansia sejak dalam negeri, misalnya, bimbingan manasik dengan mengedepankan rukhshah (keringanan), pengkloteran dengan memprioritaskan lansia menempati kursi bisnis, seremoni yang singkat (maksimal 30 menit dan dua sambutan), layanan prioritas di asrama haji dalam bentuk makan dengan menu khusus dan penempatan kamar di lantai bawah.
Terakhir, saya mendoakan jemaah haji Indonesia mendapatkan predikat haji mabrur. Saya juga minta jemaah mendoakan agar Indonesia menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.