Inilah Kebiasaan Soekarno saat Kunjungi Masjid Sunan Gunung Jati Garmini yang tak Diketahui

- Editorial Team

Rabu, 14 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUNANGUNUNGDJATI.COM-

Tak banyak yang tahu ada kaitan erat antara Masjid Sunan Gunung Jati Garmini, Cirebon, dengan Proklamator RI Soekarno. Bahkan, masjid yang terletak di Jalan Kesambi, Kecamatan Kesambi, Cirebon, itu menyimpan secuil kisah yang menggambarkan sisi religiusitas Soekarno.

Dulu, lahan tempat berdirinya Masjid Sunan Gunung Jati Garmini merupakan area persawahan. Lahan itu milik seorang tokoh perempuan Cirebon yang juga aktif di Nadhlatul Ulama (NU) Cirebon, yakni Hj Siti Garmini Sarojo.

Pada 17 Agustus 1960 Garmini yang juga istri Sultan Hasanuddin keempat dari Keraton Kanoman, Cirebon, mewakafkan lahan sekitar 500 meter persegi itu lalu membangun sebuah masjid.

Awal pembangunan masjid pun menjadi istimewa, sebab dihadiri langsung oleh Presiden Soekarno.

Tak hanya menyaksikan peletakan batu pertama, Soekarno juga langsung memberikan nama bagi masjid yang dibangun Garmini itu, yakni Masjid Sunan Gunung Jati.

Raden Muhammad Tuban, sesepuh Kesambi sekaligus pengurus dan muazin di Masjid Sunan Gunung Jati Garmini, menjelaskan, nama Sunan Gunung Jati dipilih sebagai penghormatan Soekarno terhadap keluarga keraton dan seorang wali penyebar Islam di Cirebon, yakni Syarif Hidayatullah atau dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.

“Karena Ibu Garmini ini istri dari Sultan Hasanuddin keempat, Soekarno bisa dipanggil datang oleh Sultan. Jadi, yang meresmikan nya Soekarno langsung,” kata pria berusia 77 tahun itu dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Selasa (13/12/2022).

Setelah masjid berdiri, Soekarno pun tak pernah melupakan masjid itu. Menurut Raden Muhammad Tuban, jika kebetulan melintasi Kota Cirebon, sang proklamator pasti menyempatkan diri singgah di Masjid Sunan Gunung Jati.

Uniknya, Soekarno selalu menyambangi Masjid Sunan Gunung Jati pada malam hari tanpa diketahui orang banyak. “Kalau lewat Cirebon pasti ke sini, tapi Soekarno kalau datang malam terus untuk sholat Tahajud,” kata dia.

Pos Terkait

Bangun Budaya Moderat dan Inklusif, Kemenag Gandeng Pendekar Kampus
Inilah Jejak Masa Kejayaan Sekolah Bersejarah Tamansiswa di Cirebon
7 Langkah Penguatan Kurikulum Glokalisasi Ala ICCL UIN Surakarta
Ayo Kuliah Lapangan Teologi Lingkungan Bareng Mahasiswa UIN Bandung di Pesantren Ath Thaariq
Inilah Kisah Sunan Gunung Jati Islamkan Patih dan Banyak Warga di China Lewat Kesaktiannya
Miris! Begini Kondisi Gedung Kesenian Cirebon
Inilah 5 Peninggalan Sunan Gunung Jati yang Perlu Diketahui
2 Cara Optimalisasi Tools untuk Menulis. Yuk Kuasai Microsoft Word dan Mendeley!

Pos Terkait

Kamis, 18 Juli 2024 - 20:57 WIB

Bangun Budaya Moderat dan Inklusif, Kemenag Gandeng Pendekar Kampus

Kamis, 20 Juni 2024 - 11:57 WIB

Inilah Jejak Masa Kejayaan Sekolah Bersejarah Tamansiswa di Cirebon

Selasa, 4 Juni 2024 - 08:25 WIB

7 Langkah Penguatan Kurikulum Glokalisasi Ala ICCL UIN Surakarta

Rabu, 29 Mei 2024 - 13:33 WIB

Ayo Kuliah Lapangan Teologi Lingkungan Bareng Mahasiswa UIN Bandung di Pesantren Ath Thaariq

Selasa, 28 Mei 2024 - 07:32 WIB

Inilah Kisah Sunan Gunung Jati Islamkan Patih dan Banyak Warga di China Lewat Kesaktiannya

Minggu, 19 Mei 2024 - 13:40 WIB

Miris! Begini Kondisi Gedung Kesenian Cirebon

Kamis, 2 Mei 2024 - 14:29 WIB

Inilah 5 Peninggalan Sunan Gunung Jati yang Perlu Diketahui

Rabu, 24 April 2024 - 16:35 WIB

2 Cara Optimalisasi Tools untuk Menulis. Yuk Kuasai Microsoft Word dan Mendeley!

Pos Terbaru

KomDak

Hari Anak Nasional, Kemenag Rilis TelePontren

Selasa, 23 Jul 2024 - 12:17 WIB

Reliji

Moderasi Beragama Jadi Wacana Intelektual Kampus

Senin, 22 Jul 2024 - 12:09 WIB