SUNANGUNUNGDJATI.COM — Ada perbedaan yang sangat signifikan jika menyebut nama Anton Medan dahulu dan sekarang. Dulu Anton merupakan momok bagi masyarakat umum. Namun, menyebut nama Anton Medan saat ini berarti memunculkan sosok mantan pelaku kriminal yang bertobat dan konsisten menjalani pertobatannya.
Sebagai salah satu bentuk keinsafan, Anton membangun empat pondok pesantren di Babelan Bekasi, Cisarua, Kalimantan, dan Cibinong. Pondok pesantren di Cibinong, yakni Pondok Pesantren At-Taibin, bahkan dilengkapi masjid yang megah dan unik.
Dilansir dari Dunia Masjid Islamic Center, Masjid yang kental dengan nuansa Cina tersebut bernama Masjid Tan Kok Liong, sesuai dengan nama asli Anton Medan, yakni Tan Hok Liang. Jika dilihat sepintas, orang akan mengira bangunan tersebut adalah kediaman khas bangsa Tiongkok atau semacam istana di Cina.
Gaya khas bangunan Cina terlihat jelas pada atap masjid yang menggunakan pola limas tiga tingkat dengan ujung wuwungan dihiasi relief kepala naga. Di bagian pucuk atap terdapat mustika berbentuk topi Putri Xin Chiang dengan lafaz Allah Swt. pada puncaknya. Putri Xin Chiang adalah wanita Cina pertama yang memeluk agama Islam.
Hampir keseluruhan detail bangunan dan elemen hias yang digunakan menegaskan pengaruh gaya Cina pada masjid ini, seperti pada desain pintu yang dilengkapi lampion di sekitarnya. Ciri bangunan masjid terletak pada kubah kecil berwarna emas di atap gazebo pintu masuk masjid
Detail ornamen juga mengandung makna filosofis yang dalam. Miniatur empat burung rajawali di atap teratas dan lima burung perkutut di setiap ujung wuwungan atap bermakna harapan agar umat Islam bisa memandang setiap persoalan setajam tatapan rajawali, bukan seperti burung perkutut yang selalu bergerombol namun tak sanggup berbuat apa-apa.
Keunikan lainnya adalah pendopo di samping masjid yang ternyata merupakan sebuah makam dengan pusara, namun tanpa jenazah. Menurut pengakuan Anton, makam tersebut sengaja dipersiapkan untuk tempatnya berlabuh kala dirinya telah meninggal.
Segala keunikan yang ada pada Masjid Tan Kok Liong secara tidak langsung merupakan manifestasi proses panjang seorang Anton Medan. Sebuah perjalanan hidup yang patut dijadikan pelajaran berharga.