SUNANGUNUNGDJATI.COM — Kini mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang berada di kampus II, samping Polda Jabar, Jl. Soekarno-Hatta tidak usah bingung untuk belanja keperluan sehari-hari.
Dengan adanya Djatimart (sebuah mini market) berada di lantai 1 Gedung Fakultas Ushuluddin UIN Bandung Kampus II yang dilakukan kaum ibu civitas akademika UIN Bandung mulai menunjukan eksistensinya dalam mendukung UIN Bandung Ngapung ka Jomantara.
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Hj. Enung Rosihon menjelaskan sosialisasi Djatimart yang sudah beroperasi sejak April 2024 lalu.
Ke depan diharapkan DWP bisa turut mendorong kemajuan UIN Bandung dan kesejahteraan anggotanya.
Kehadiran Djatimart merupakan hasil dari proses panjang yang melelahkan. “DWP tidak punya anggaran untuk biaya operasional. Tapi tekad para penggagas dan anggotanya dalam menghidupkan organisasi turut mendukung kemajuan kampus sangat kuat,” ujar Enung dalam keterangannya, Kamis (23/05/2024).
Setelah melalui proses diskusi yang panjang lanjutnya, enam orang anggota termasuk dirinya sepakat meminjamkan dana tanpa keuntungan (tanpa bunga) hingga terkumpul uang Rp65 juta. Dengan modal tersebut berdirilah Djatimart dengan berbagai jajanan yang harganya terjangkau terutama untuk kalangan mahasiswa.
Dalam 3 tahun ke depan Djatimart akan fokus mengembalikan pinjaman modal kepada para anggotanya. Dia pun optimistis, setelah itu DWP dengan Djatimartnya bisa berbagi keuntungan dengan pihak UIN Bandung dan memiliki biaya sendiri untuk menjalankan program organisasi.
“Kita harus optimistis, insyaalloh DWP akan sukses, mandiri secara finasial, bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan UIN Bandung, dan lebihnya lagi bisa menyejahterakan anggotanya,” tegasnya.
Namun demikian, dinamika organisasi DWP akan senantiasa bergerak ke arah kesuksesan jika sesama anggotanya bisa kompak bahu membahu saling mendukung. Karena itu, mengajak kepada segenap anggota DWP untuk bisa berkolaborasi, dan bersinergi antarsesama anggota,terlebih dengan organisasi-organisasi lain demi kemajuan dan kesuksesan bersama.
Tak hanya itu, Ketua DWP UIN Periode 2023-2027 itu juga mengajak anggotanya untuk menjalin komunikasi yang baik sehingga masalah yang muncul dalam organisasi bisa diselesaikan dan segenap anggotanya bisa saling memberi kontribusi.
“Insyaallah dengan keterbukaan dan komunikasi yang baik, semua akan merasa saling memiliki Djatimart ini. Dan harapan Djatimart bisa mandiri secara finansial akan segera terwujud,” ujarnya.
Sementara itu Pembina DWP yang juga Rektor UIN Bandung Prof. Dr. Rosihon Anwar mengatakan, sejauh ini DWP sudah berjalan dengan baik, namun terkendala masalah finansial. Pihak kampus sendiri, lanjutnya tidak bisa serta merta memberikan/menyuntikan dana karena terkendala regulasi.
Sebagai sebuah organisasi bagaimanapun membutuhkan biaya. Atas pertimbangan itu, Rosihon menyetujui opsi patungan modal dari anggota dalam bentuk pinjaman.
“Dalam tahap awal tentu saja keuntungan tidak akan besar karena harus fokus mengembalikan utang dulu. Tapi saya optimistis ke depan, di bawah pengelolaan DWP Djatimart akan bisa sukses secara finansial, sehingga nanti setelah utangnya lunas bisa berbagi keuntungan dengan UIN Bandung,” ujarnya.
Rosihon berpesan, agar jajanan di Djatimart terjangkau oleh para mahasiswa. “Sebab sasaran utamanya kan mahasiswa. Selain itu ke depan, berbagai produk yg ditawarkan jika memungkinkan harus berasal dari anggota DWP,” pungkasnya.