4 Keistimewaan Bulan Ramadhan

- Editorial Team

Jumat, 15 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

A. Rusdiana, Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung

SUNANGUNUNGDJATI.COM — Lintasan waktu kembali membawa menuju gerbang Ramadhan. Bulan yang senantiasa disambut dengan kemeriahan, yang di awalnya penuh rahmat, di tengahnya ada ampunan dan diakhiri dengan pembebasan dari api neraka.Ramadhan dalam bahasa Arab (رَمَضَانُ, romanized: Ramaḍān, IPA: [ramaˈdˤaːn]), adalah bulan kesembilan dalam perhitungan kalender Hijriyah.

Kata Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan. Menurut syariat Islam, puasa Ramadhan hukumnya farddu (diwajibkan) untuk Muslim dewasa, kecuali ia mengalami halangan untuk melakukannya seperti sakit, dalam perjalanan, sudah tua, hamil, menyusui, diabetes, atau sedang mengalami mensturasi. Kewajiban berpuasa pada bulan Ramadan ditetapkan pada bulan Syakban tahun kedua setelah hijrahnya umat Muslim dari Makkah ke Madinah. Bulan Ramadan diawali dengan penentuan bulan sabit sebagai pertanda bulan baru. Pada bulan ini, umat Muslim di seluruh dunia melakukan ibadah puasa (saum) dan memperingati wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad menurut keyakinan umat Muslim. Puasa Ramadan merupakan salah satu dari rukun Islam. Bulan Ramadan akan berlangsung selama 29–30 hari berdasarkan pengamatan hilal, menurut beberapa aturan yang tertulis dalam hadist.

Berikut beberapa keutamaan bulan Ramadhan dirangkum dari kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Abu Aulia dan Abu Syauqina:

Pertama: Bulan yang Tercantum dalam Al-Qur’an; Bulan Ramadhan disebutkan dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam surah Al Baqarah ayat 185. Allah SWT berfirman, Artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”

Kedua: Bulan Diturunkannya Al-Qur’an; Selain dijelaskan pada surah Al Baqarah ayat 185, peristiwa penurunan Al-Qur’an di bulan Ramadhan juga dijelaskan dalam hadits. Diriwayatkan dari Wailah bin Asqa’, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, “Telah diturunkan shuhuf Nabi Ibrahim pada awal malam bulan Ramadhan, dan diturunkan Taurat pada tanggal 6 Ramadhan, dan diturunkan Injil pada tanggal 13 bulan Ramadhan, dan diturunkan Zabur pada 18 Ramadhan, dan diturunkan Al-Qur’an pada 24 Ramadhan.” (HR Ahmad dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Hadits ini dinukil Imam As-Suyuthi dalam Al-Itqan fi’Ulumil Qur’an).

Ketiga: Bulan yang Diwajibkan Puasa Pada bulan Ramadhan, umat Islam yang telah memenuhi syarat wajib puasa diwajibkan untuk berpuasa. Hal tersebut diriwayatkan dalam hadits. “Bulan yang penuh berkah telah datang kepada kalian. Allah telah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kalian. Di dalamnya, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya, ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa saja yang tidak mendapat kebaikannya, ia benar-benar tidak mendapat kebaikan. “

Keempat: Bulan ketika Pintu Surga Dibuka dan Pintu Neraka Ditutup; Pada bulan Ramadhan, pintu surga akan terbuka sedangkan pintu neraka tertutup. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila bulan Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka (Jahim), dan dibelenggulah setan-setan.” Kelima: Bulan yang Terdapat Malam Lailatul Qadar Pada bulan Ramadhan, umat Islam akan menemui satu malam bernama malam Lailatul Qadar. Hal tersebut diriwayatkan dalam hadits.

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap ridha Allah), akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang qiyamul lail di malam Lailatul Qadar dengan penuh iman dan ihtisab, akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim, dinilai shahih). Adapun yang dimaksud dengan malam Lailatul Qadr yaitu malam penuh kemuliaan. Di malam ini, umat Islam dianjurkan untuk memperkaya amalan, baik amalan wajib maupun sunnah.

Pos Terkait

Data, EMIS 4.0, dan Sistem Keamanan Informasi
Spirit, Pemuda, dan Persatuan
3 Cara Menimbang Kualitas dan Kuantitas Rezeki
Ini Makna Logo, Tema, dan Theme Song Hari Santri 2024
Begini Konsep Masjid Ramah Ala Kemenag
3 Rahasiah Sukses Ala Nabi Muhammad dalam Berdagang
Begini Kisah Inspiratif Sholli, Disabilitas Penghafal 30 Juz Al-Qur’an di MTQ Nasional XXX
Kemenag - Baznas Jalin Sinergi Peningkatan Kompetensi Guru dan Dosen PAI

Pos Terkait

Senin, 28 Oktober 2024 - 11:54 WIB

Spirit, Pemuda, dan Persatuan

Jumat, 11 Oktober 2024 - 23:50 WIB

3 Cara Menimbang Kualitas dan Kuantitas Rezeki

Kamis, 10 Oktober 2024 - 15:31 WIB

Ini Makna Logo, Tema, dan Theme Song Hari Santri 2024

Jumat, 4 Oktober 2024 - 23:55 WIB

Begini Konsep Masjid Ramah Ala Kemenag

Jumat, 27 September 2024 - 23:22 WIB

3 Rahasiah Sukses Ala Nabi Muhammad dalam Berdagang

Pos Terbaru

Nulis

Yuk Budayakan Semangat Inovasi

Jumat, 1 Nov 2024 - 20:30 WIB