SUNANGUNUNGDJATI.COM
Sunan Gunung Jati sebagai Sultan Keraton Pakungwati sering mendapat kunjungan Walisongo. Baik datang sendiri-sendiri maupun hadir bersamaan untuk suatu keperluan musyawarah dewan Walisongo.
Dalam pertemuan tersebut Sunan Gunung Jati kerap menghidangkan makanan favorit yang disukai para wali. Makanan ini akan terasa lebih nikmat saat disantap dalam keadaan kuah masih hangat.
Di bulan pelaksanaan Maulid Nabi dan Ramadhan, pedagang makanan ini makin mudah ditemukan. Sebab, makanan favorit Kanjeng Sunan Gunung Jati tesebut identik dengan hari-hari besar tersebut.
Dilansir dari Portal Majalengka, hidangan yang disebut menjadi favorit para wali adalah docang. Hidangan itu tidak dapat ditemukan di tempat lain, sehingga diklaim sebagai hidangan khas Cirebon. Hingga saat ini sulit ditemukan penemu hidangan docang.
Meski begitu docang yang juga disebut menjadi menu favorit sarapan pagi Sunan Gunung Jati itu sangat populer. Salah satu kuliner Cirebon yang kerap diburu para pengunjung dari luar kota, adalah docang di samping kuliner lain. Seperti empal gentong, tahu gejrot, nasi jamblang, nasi lengko, bahkan kerupuk melarat.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, hidangan docang sudah ditemukan saat Sunan Gunung Jati memimpin Kerajaan Cirebon, sekitar tahun 1490. Bahkan docang disebut merupakan menu sarapan kegemaran Sunan Gunung Jati.
Disebutkan pula, docang awalnya dihidangkan seorang penghuni Keraton Cirebon saat Walisongo berkumpul di Cirebon.