Ngalap Berkah, 3 Makam Keramat di Cirebon yang Selalu Ramai Didatangi Peziarah

- Editorial Team

Selasa, 13 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUNANGUNUNGDJATI.COM

Cirebon tak hanya diwariskan sejumlah peninggalan sejarah dan budaya yang menarik wisatawan. Keberadaan kompleks pemakaman tokoh sentral di Cirebon juga berpotensi dikunjungi dalam sebuah perjalanan wisata religi.

Diketahui, Cirebon merupakan salah satu daerah yang menjadi sentra penyebaran Islam oleh Wali Sanga. Keberadaan para tokoh Islam tanah Jawa itu banyak meninggalkan sejarah yang dibuktikan dengan peninggalan makam para wali.

Dikutip dari Liputan6, Cirebon memiliki banyak situs makam wali dan leluhur sebagai pendiri. Bahkan, hingga saat ini, makam leluhur atau tokoh sentral Cirebon dikunjungi banyak peziarah.

  1. Makam Sunan Gunungjati

Makam yang terletak di kompleks pemakaman Sunan Gunungjati menjadi wisata religi yang dikunjungi banyak pendatang dari dalam maupun Kota Cirebon.

Kompleks makam Sunan Gunungjati tidak pernah sepi dari para peziarah. Makam salah seorang Walisongo ini dijadikan makam yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar.

Selain berziarah, mereka juga melakukan ritual-ritual tradisional yang diperingati pada waktu-waktu tertentu.

Ritual lempar koin di pintu besar makam sunan Gunungjati sudah menjadi tradisi bila mengunjungi petilasan makam Sunan Gunungjati.

Tak hanya melempar koin, tidak sedikit para pengunjung meminta air dan mengusapkan air yang mengalir di sekitaran pusaran makam tersebut yang diyakini membawa barokah.

2. Plangon dan 2 Makam Sakral
Wisata Plangon yang terdapat di Desa Babakan Kecamatan Sumber terdapat dua makam tua. Diketahui makam tersebut milik Syekh Abdurakhman atau disebut juga Pangeran Panjunan dan Syekh Abdurakhim atau Pangeran Kejaksan.

Konon diyakini jumlah monyet pada hutan tersebut tidak berkurang atau bertambah tiap tahunnya, yaitu berjumlah 99 ekor monyet.

Menurut juru kunci Plangon terdapat sedikitnya 6 kerajaan monyet yang masing-masing diketuai oleh sang jawara monyet.

Ia juga mengatakan setiap 1 Muharam atau pada hari hari tertentu monyet tidak berkeliaran seperti biasanya, melainkan hanya berdiam diri di atas pohon.

Meski dihuni oleh puluhan monyet yang berkeliaran, monyet yang berada di kawasan tersebut cukup jinak dan ramah terhadap manusia.

3. Makam Kramat Mbah Kuwu Sangkan

Seperti namanya, Makam Keramat Talun terletak di Cirebon bagian Timur, Talun Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Makam keramat ini kerap dibanjiri peziarah dari berbagai penjuru nusantara. Biasanya banyak peziarah datang ke makam Keramat Talun saat malam Jumat Kliwon atau pada momen tahunan seperti malam 1 Suro (1 Muharam).

Makam ini dipercaya pada sebagian orang tentang kesakralannya. Memberikan barokah tersendiri bagi mereka yang berziarah di makam tersebut.

Sosok Mbah Kuwu Sangkan ini adalah seorang pendiri Cirebon dan membangun Cirebon dari sisi ekonomi, kebudayaan, pendidikan, hingga agama khususnya Islam. Hal tersebut diungkapkan oleh Hariri seorang sejarawan dari Kramat Talun Mbah Kuwu Sangkan.

“Mbah Kuwu Sangkan merupakan anak dari Prabu Siliwangi IX dan Nyi Subang Larang. Namanya saat di Kerajaan Pajajaran adalah Pangeran Walangsungsang. Dalam memperdalam ilmu agama Islamnya, Pangeran Walangsungsang ini keluar dari Istana Pajajaran, berkelana dan akhirnya menetap di Cirebon,” tuturnya.

Saudara kandung dari Nyi Mas Rara Santang dan Raden Kian Santang tersebut menikah dengan Nyi Endang Geulis yang merupakan putri dari gurunya yaitu Danuwarsih.

Kemudian memiliki putri yang bernama Nyi Mas Pakungwati yang kemudian dinikahkan oleh Syarif Hidayatullah atau yang biasa dikenal dengan Sunan Gunungjati.

 

Pos Terkait

Top! 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi dan 1.200 KUA Direvitalisasi Era Presiden Jokowi
Asyik! Menag – Pejabat UEA Bahas Sinergi Pengembangan Potensi Zakat dan Wakaf
Keren! PKUB Gandeng Influencer untuk Edukasi Toleransi dan Kerukunan Umat
Asyik! Ada Pengembangan Kampung Zakat di Jabar dan DIY
Begini Langkah Strategis Kemandirian Pesantren 2025-2029
Luar Biasa! Eny Yaqut Terpesona Lihat Planetarium UIN Walisongo
Sekjen Kemenag Minta Jajarannya Tingkatkan Kinerja dan Hormati Budaya Lokal
Bangun Budaya Moderat dan Inklusif, Kemenag Gandeng Pendekar Kampus

Pos Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 08:56 WIB

Top! 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi dan 1.200 KUA Direvitalisasi Era Presiden Jokowi

Minggu, 29 September 2024 - 06:31 WIB

Asyik! Menag – Pejabat UEA Bahas Sinergi Pengembangan Potensi Zakat dan Wakaf

Minggu, 15 September 2024 - 07:00 WIB

Keren! PKUB Gandeng Influencer untuk Edukasi Toleransi dan Kerukunan Umat

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 08:58 WIB

Asyik! Ada Pengembangan Kampung Zakat di Jabar dan DIY

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 09:41 WIB

Begini Langkah Strategis Kemandirian Pesantren 2025-2029

Pos Terbaru