Mengejar Akhirat, Dunia Menghampiri

- Editorial Team

Kamis, 14 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Moeflich Hasbullah Dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

 

SUNANGUNUNGDJATI.COM

Dari dulu saya perhatikan tanpa sadar, mungkin sudah beratus fakta, orang yang mempersembahkan hidupnya dan menghabiskan waktunya untuk orang lain, pelayanan sosial dan menghidupkan agama:

 

Pesantren, lembaga dakwah, organisasi keagamaan, yayasan pendidikan, panti asuhan, komunitas pengajian dll, hidupnya jarang yang sulit dan miskin. Rata-rata makmur, minimal tak memikirkan kebutuhannya lagi karena semua terpenuhi bahkan lebih. Mereka tak mencari dunia tapi dunia menghampirinya.

 

Mungkin, ada niat-niat salah atau ada kesalahan manajemen atau kesalahan-kesalahan lainnya lah, tapi utamanya adalah pelayanan sosial, pelayanan pendidikan dan kemajuan agama, pasti hampir semua hidupnya tak ada kesulitan duniawi bahkan makmur.

 

Seluruh kyai dan ulama yang mengamalkan ilmunya dengan mendirikan pesantren dan lembaga pendidikan agama, dari awal hingga besar, mereka tak punya pekerjaan, hanya ongkang-ongkang kaki tapi bangunan nilainya miliaran tanah luas, rumah besar dan mobil sudah pasti. Belum penghormatan dan penghargaan masyarakat. Mereka adalah para pejuang fisabilillah.

 

Beda dengan yang kerja untuk mencari uang, hidupnya pasti tak akan jauh dari gaji. Beda dengan tujuan membuat lembaganya hanya untuk usaha dan bisnis semata-mata, mencari keuntungan semata-mata alias mengejar dunia. Akhiratnya belum tentu dapat, teknis dunianya pusing tujuh keliling, rudet, rugi, konflik, bertengkar, dunianya malah menjauhi, keberkahan tak ada.

 

Benarlah sabda Rasulullah SAW, barangsiapa yang mencari dunia, ia hanya akan mendapat jatah kebutuhannya, barang siapa mencari akhirat, dunia akan mengikutinya, datang tunduk kepadanya.

 

Begitulah para kyai, para ulama, para aktifis dakwah, para pecinta agama, hidupnya jarang kesulitan dan dipusingkan oleh dunia. Mereka hanya fokus pada dakwah, agama dan kemajuan masyarakat. Bagaimana Allah tak memperhatikan dan menjamin rizkinya?

Yuk ah hijrah!! Kita luruskan hidup mumpung masih ada sisa umur.
Semoga menginspirasi

Pos Terkait

Data, EMIS 4.0, dan Sistem Keamanan Informasi
Spirit, Pemuda, dan Persatuan
3 Cara Menimbang Kualitas dan Kuantitas Rezeki
Ini Makna Logo, Tema, dan Theme Song Hari Santri 2024
Begini Konsep Masjid Ramah Ala Kemenag
3 Rahasiah Sukses Ala Nabi Muhammad dalam Berdagang
Begini Kisah Inspiratif Sholli, Disabilitas Penghafal 30 Juz Al-Qur’an di MTQ Nasional XXX
Kemenag – Baznas Jalin Sinergi Peningkatan Kompetensi Guru dan Dosen PAI

Pos Terkait

Senin, 28 Oktober 2024 - 11:54 WIB

Spirit, Pemuda, dan Persatuan

Jumat, 11 Oktober 2024 - 23:50 WIB

3 Cara Menimbang Kualitas dan Kuantitas Rezeki

Kamis, 10 Oktober 2024 - 15:31 WIB

Ini Makna Logo, Tema, dan Theme Song Hari Santri 2024

Jumat, 4 Oktober 2024 - 23:55 WIB

Begini Konsep Masjid Ramah Ala Kemenag

Jumat, 27 September 2024 - 23:22 WIB

3 Rahasiah Sukses Ala Nabi Muhammad dalam Berdagang

Pos Terbaru

Nulis

Yuk Budayakan Semangat Inovasi

Jumat, 1 Nov 2024 - 20:30 WIB