SUNANGUNUNGDJATI.COM
Kementerian Agama hari ini menggelar Dharmasanti Tri Suci Waisak Nasional 2023 dengan mengusung tema Merajut Kebersamaan dan Harmoni dalam Moderasi Beragama.
Mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi mengatakan Dharmasanti Tri Suci Waisak merupakan momen yang sangat penting dalam kehidupan umat beragama Buddha khususnya.
“Pesan penting yang dapat dipetik dari acara ini adalah niat luhur Umat Buddha Indonesia, untuk mengedepankan semangat kebersamaan dalam memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 Tahun Buddhis yang telah dirayakan pada tanggal 4 Juni 2023,” kata Supriyadi di Jakarta, Sabtu (1/7/2023).
“Semangat itu tersurat dalam Tema Dharmasanti Waisak Nasional ini yakni: “ Merajut Kebersamaan dan Harmoni dalam Moderasi Beragama,” sambungnya.
Dharmasanti Tri Suci Waisak Nasional 2023 yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta ini dihadiri Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, para Banthe, Bikkhu, perwakilan majelis dan ormas keagamaan Buddha serta keluarga besar Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama.
Menurut Supriyadi semangat kebersamaan umat Buddha Indonesia ini merupakan bagian dari implementasi kehidupan beragama yang moderat.
Ia menambahkan sebagaimana yang telah menjadi garis kebijakan pemerintah bahwa program Moderasi Beragama harus dapat dijabarkan dalam setiap kegiatan seperti: tema ceramah, khutbah, maupun materi Pendidikan keagamaan, yang dilakukan secara sistematis baik di satuan atau lembaga pendidikan dan rumah ibadah.
Peta jalan penguatan moderasi beragama lanjutnya telah disiapkan untuk merealisasikan target yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.
“Hari ini, dengan momentum Hari Tri Suci Waisak 2567 Tahun Buddhis, umat Buddha Indonesia perlu untuk memberikan makna dengan peneguhan pentingnya merajut kebersamaan dan harmoni dalam moderasi beragama sebagai pedoman dalam menunaikan tugas dan kewajiban keagamaannya dan kewarganegaraannya, ” tandas Supriyadi.
Ia berharap nilai-nilai luhur ajaran Buddha yang memberikan panduan dalam menempuh kehidupan secara seimbang dengan prinsip jalan tengah menjadi penopang dalam mewujudkan umat Buddha yang moderat.
“Melalui momentum Dharmasanti Hari Raya Waisak, umat Buddha Indonesia harus berkomitmen untuk bersama menjaga keseimbangan yang paripurna, untuk mau saling mendengar, saling melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan yang ada,” imbuh Supriyadi.
Kesadaran akan esensi Dharma ajaran Buddha menjadi sumber kekuatan untuk membangun kebersamaan. Dharma ajaran Buddha hadir untuk kebahagiaan semua makhluk.
Dharma hadir untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang rukun, harmonis, damai, dan seimbang. Kebenaran Dharma itu merupakan keyakinan yang fundamental, yang dipraktekkan dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang kepada semua makhluk.
“Karena itu, saya memberikan apresiasi bahwa hari ini Umat Buddha Indonesia meneguhkan diri untuk mengedepankan kebersamaan dan harmoni dalam mempraktekan kehidupan beragama yang moderat,” tutup Supriyadi.